Rekam24.com, Bogor — Presiden Prabowo Subianto meluncurkan empat kebijakan strategis di bidang pendidikan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional yang digelar di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5/2025).
Program bertajuk Program Hasil Terbaik (PHTC) Presiden ini disebut sebagai tonggak baru dalam pembangunan ekosistem pendidikan nasional dan kelanjutan dari semangat SD Inpres yang dicanangkan Presiden Soeharto lima dekade lalu.
Didampingi Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin, Presiden Prabowo menyampaikan pidato di hadapan ribuan siswa, guru, dan pejabat pemerintahan.
“Kita tidak hanya membangun sekolah, tetapi membangun seluruh ekosistem pendidikan, dari akar hingga pucuknya,” kata Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Baca Juga : Prabowo Atensi Kebersihan Sungai, Kota Bogor Langsung Turun Ke Sungai
Empat kebijakan yang diperkenalkan meliputi:
1. Kebijakan Makan Bergizi Gratis, untuk memastikan anak-anak belajar dalam kondisi sehat dan kenyang.
2. Sekolah Rakyat, yakni fasilitas pendidikan dengan tempat tinggal dan makanan layak bagi anak-anak dari keluarga miskin.
3. Sekolah Unggulan Garuda, ditujukan bagi anak-anak berbakat luar biasa yang membutuhkan wadah khusus untuk berkembang.
4. Tunjangan Langsung untuk Guru dan Dosen, yang disalurkan langsung ke rekening penerima guna memangkas rantai birokrasi.
Kebijakan ini menjadi pelengkap dari lima program pendidikan strategis yang telah lebih dahulu dijalankan pemerintah. Presiden menekankan bahwa pembangunan sektor pendidikan tidak boleh meninggalkan siapa pun.
“Setiap anak Indonesia berhak atas kesempatan terbaik untuk berkembang, tanpa terkecuali,” ujarnya.
Presiden juga menyebutkan bahwa kebijakan ini terinspirasi dari penelitian Esther Duflo, ekonom dari MIT, yang menunjukkan bahwa program SD Inpres berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan generasi penerus.
“Pendidikan adalah fondasi kemajuan bangsa. Kita ingin mencetak generasi hebat, sehat, pintar, dan berkarakter,” tegasnya.
Melalui peluncuran program ini, pemerintah berharap pendidikan tidak hanya mencerdaskan bangsa, tetapi juga mengangkat harkat, martabat, dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara menyeluruh.
(Echa Nur)