Rekam24.com – Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum gurunya terhadap muridnya di SDN Pengadilan 2 Kota Bogor terus menuai perhatian banyak pihak.
Kali ini perhatian datang Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor.
Ketua KPAID Kota Bogor, Dede Siti Amanah mengaku sudah menerima informasi dan juga terkait tindakan asusila yang menimpa sejumlah siswi di SD Negeri Pengadilan 2 Kota Bogor.
“Tentunya kami sungguh prihatin dan mengecam segala bentuk kekerasan seksual terhadap anak,” kata Dede Siti Amanah.
Kedepan, Dede Siti Amanah menjelaskan jika KPAID Kota Bogor akan melakukan pemantauan atau pengawasan baik di setiap proses atas kasus asusila yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut.
“Ini agar korban mendapatkan haknya secara maksimal, dan memperoleh pendampingan psikologis untuk penyembuhan mental korban anak,” ucap dia.
“Sementara itu yang bisa kami jawab,” sambung dia.
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor Kota mengaku telah menerima laporan soal pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru di SDN Pengadilan 2 terhadap sejumlah murid.
Saat ini, tim sedang melakukan pemerikasaan terhadap kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru kepada sejumlah murid di SDN Pengadilan 2.
“Nanti setelah riska (Pemeriksaan, red) akan disampaikan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadillah kepada wartawan saat dikonformasi lewat pesan singkat, Senin (11/09/2023).
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Pengadilan 2 Bogor, Ida Widiawati mengaku telah menonaktifkan oknum guru tersebut.
“Dalam surat edaran yang dikeluarkannya pada Jumat (9/9), Ida mengatakan sudah berkoordinasi dengan dewan guru dan staf mengenai kejadian dugaan tindakan asusila tersebut, pihak sekolah akhirnya mengambil keputusan untuk menonaktifkan guru tersebut,” kata Ida.
Langkah-langkah yang akan ditempuh oleh orang tua siswa yang putrinya menjadi korban dan meningkatkan pengawasan dan keamanan di lingkungan sekolah.
Dirinya memohon pada para orang tua untuk menjaga kondusifitas hal tersebut agar pembelajatan dapat terlaksana dengan baik.
“Semoga kita selalu mendapat kekuatan dari Allah SWT, dan mendapatkan jalan terbaik
untuk putra-putri kita,” tandas Ida.