Rekam24.com, Bogor – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor meresmikan Training Center (pusat pelatihan) berstandar nasional di Kota Bogor, Rabu 18 Juni 2025. Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menilai keberadaan pusat pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi SDM sekaligus memperluas manfaat ekonomi daerah.
“Dilihat dari profilnya, Training Center ini sudah mendekati kualitas perusahaan kelas dunia. Mitra-mitranya berskala internasional, produk infrastruktur yang digunakan pun berstandar tinggi. Ini menunjukkan komitmen manajemen dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,” kata Dedie.
Meski mengakui masih ada sejumlah titik kekurangan dalam pelayanan, Dedie menyatakan bahwa masyarakat secara umum sudah menikmati layanan Perumda Tirta Pakuan dengan baik.
Baca Juga : Pelayanan PDAM Tirta Pakuan Dikeluhkan, KPP Bogor Raya Desak Evaluasi Direksi
“Kadang-kadang memang masih ada keluhan atau kebocoran, tapi secara keseluruhan sudah sangat baik. Training Center ini juga akan menjadi pusat berbagi ilmu dengan PDAM dari seluruh Indonesia,” lanjut Dedie.
Dedie menambahkan, pelatihan yang berlangsung selama beberapa hari akan berdampak langsung pada sektor perhotelan, kuliner, dan hiburan di Kota Bogor. “Ada efek ekonomi yang tidak kecil dari kegiatan ini,” ujarnya.
Sementara itiu, Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan, menjelaskan bahwa pembangunan pusat pelatihan ini adalah bagian dari kewajiban perusahaan dalam meningkatkan kualitas pegawai.
“Setiap pegawai PDAM wajib mengikuti pelatihan minimal 40 jam per tahun. Ini tidak hanya mencakup hard skill, tapi juga soft skill. Training Center ini menjawab kebutuhan internal dan juga terbuka untuk PDAM se-Indonesia,” kata Rino.
Baca Juga : Ini Alasan PDAM Payakumbuh Kunjungi Kabupaten Bogor
Pusat pelatihan ini dilengkapi empat ruangan: tiga ruang kelas berkapasitas 20–30 orang, serta satu ruang simulasi jaringan distribusi air bersih Kota Bogor. Di ruangan demo ini, peserta bisa belajar langsung melalui miniatur sistem distribusi—dari penggunaan pompa, gravitasi, hingga penanganan udara di dalam pipa.
“Miniatur ini akan terus kami kembangkan. Kami punya lahan seluas empat hektare di Kota Batu, rencananya akan dibuat edutainment Tirta Pakuan. Tapi itu perlu investor, karena anggaran sendiri tidak cukup,” jelas Rino.
Training Center ini, lanjut Rino juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), termasuk LSP Air Minum Indonesia yang mengeluarkan sertifikasi resmi BNSP. Targetnya adalah mencetak SDM profesional, bahkan hingga ke level calon direksi.
Baca Juga : Cepat Tanggap : PDAM Tirta Pakuan Lakukan Perbaikan Pipa AC 16″
“Kami sudah investasi di LSP. Setiap pegawai atau peserta pelatihan yang lolos uji akan mendapat sertifikasi. Kita punya 8 trainer internal bersertifikat, termasuk saya. Mereka bisa melatih hingga ke jenjang manajerial,” ujar Rino.
Selain bidang teknis air minum, pelatihan mencakup topik lain seperti manajemen keuangan, layanan pelanggan, komunikasi, dan integritas organisasi. Beberapa pelatihan juga akan menggandeng universitas maupun wartawan, termasuk pelatihan jurnalistik.
“Tujuan akhirnya adalah profesionalisme. Teknologi bisa dibeli, tapi pemanfaatannya butuh SDM yang paham. Di sinilah fungsi pelatihan: mempercepat adaptasi dan kualitas kerja,” kata Rino.
Rino juga menyebut bahwa sebagian program pelatihan bisa digratiskan apabila disponsori oleh mitra, seperti World Bank. “Kalau ada sponsor, peserta hanya perlu menanggung akomodasi. Biaya pelatihan bisa nol rupiah,” ucapnya.
Dengan kehadiran Training Center ini, Perumda Tirta Pakuan berharap dapat menjadi rujukan nasional dalam pengembangan SDM di sektor air minum, sekaligus terus memperkuat pelayanan kepada warga Kota Bogor.