Rekam24.com, Bogor – Upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas terus dilakukan Polres Bogor. Melalui Komunitas Biker Safety Riding, bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pengcab Kabupaten Bogor, edukasi keselamatan berkendara digelar dalam rangkaian Kabogorfest 2025 selama empat hari, yakni pada 19–22 Juni 2025.
Kegiatan yang menyasar masyarakat umum, terutama pengendara motor, dikemas secara menarik dan interaktif. Edukasi dilakukan mulai dari teknik dasar berkendara hingga simulasi menghadapi kondisi darurat di jalan. Puncak acara sendiri kemungkinan akan digelar di hari terakhir, yakni pada 22 Juni 2025, dengan melibatkan praktik simulasi massal bagi pengendara roda dua dan roda empat.
Ketua Biker Safety Riding Polres Bogor, Supendi, menegaskan pentingnya kampanye ini mengingat tingginya angka kecelakaan, khususnya yang melibatkan sepeda motor di wilayah Kabupaten Bogor.
Baca Juga : Rudy Susmanto Rotasi 45 Pejabat, Percepat Kinerja Birokrasi Kabupaten Bogor
“Kami ingin masyarakat tahu cara berkendara yang benar. Edukasi ini mencakup teknik pengereman, pemahaman fungsi kendaraan, hingga bagaimana mengantisipasi kecelakaan,” ungkapnya.
Tak hanya menyasar pengendara umum, edukasi ini juga menargetkan kalangan ibu-ibu yang kerap melakukan kesalahan saat di jalan. Salah satunya penggunaan lampu sein yang kurang tepat.
“Hal-hal kecil seperti ini bisa berisiko besar, makanya perlu diluruskan,” tambahnya.
Baca Juga : Tempo Langgar Kode Etik Jurnalistik, Fitnah Mentan Amran Poles-poles Beras Busuk
Selama acara, masyarakat dapat langsung mencoba lintasan praktik safety riding yang dirancang mirip uji SIM, lengkap dengan bimbingan dari tim profesional. Bahkan, bagi peserta yang tidak membawa motor, panitia menyediakan kendaraan dan perlengkapan keamanan seperti helm serta pelindung tubuh.
“Peserta tetap bisa ikut tanpa harus bawa motor sendiri. Semua perlengkapan kami siapkan,” jelas Supendi.
Materi pelatihan disampaikan oleh gabungan instruktur dari Satlantas Polres Bogor dan komunitas biker. Polisi memberi pemahaman tentang aturan hukum lalu lintas, sementara komunitas berbagi pengalaman lapangan secara praktis.