Rekam24.com, Bogor – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama Komandan Kodim 0606/Kota Bogor dan Komandan Batalyon Infanteri 315/Garuda meninjau lokasi barak militer yang berada di kawasan Batalyon Infanteri 315/Garuda, Gunung Batu, Bogor Barat, pada Minggu 01 Juni 2025.
Nantinya barak militer tersebut akan digunakan sebagai tempat pembinaan bagi anak-anak yang membutuhkan bimbingan khusus (Anak Nakal).
“Hari ini saya mendampingi Pak Dandim, juga Danyon 315 Garuda di Gunung Batu. Kami meninjau rencana tempat untuk pelatihan pembinaan bagi anak-anak yang membutuhkan bimbingan, terutama yang disebut Pak Gubernur Jawa Barat sebagai anak-anak nakal yang perlu dimasukkan ke barak militer,” ujar Wali Kota Dedie.
Baca Juga : Sindang Barang Wakili Kota Bogor dalam Lomba Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Nasional
Lokasi yang ditinjau dinilai cukup memadai untuk menampung hingga 100 anak, dengan rincian 80 anak laki-laki dan 20 anak perempuan. Namun, Dedie menekankan bahwa sebagai kepala daerah, ia tidak berharap fasilitas ini harus digunakan dalam jumlah besar.
“Sebagai kepala daerah, saya tentu tidak berharap banyak. Jangan sampai anak Bogor harus masuk barak karena tidak bisa dibimbing orang tua. Tapi kita tidak menutup mata, ada anak-anak yang sudah tidak bisa dikontrol. Maka pendekatan kita adalah membuka pendaftaran melalui orang tua,” lanjutnya.
Dedie menambahkan, program ini akan diawali dengan pendekatan sukarela dari orang tua yang merasa sudah tidak mampu membina anaknya. “Kita menghindari friksi sosial. Jadi, pendekatannya dari pernyataan orang tua yang mengakui kesulitan membina anak mereka. Ini program yang lebih aman,” jelasnya.
Baca Juga : Angkot Terbakar di Bogor Timur, Kerugian Capai Rp300 Juta
Terkait teknis pelaksanaan, Pemerintah Kota Bogor akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan sebagai pihak yang cocok untuk menyalurkan pendaftaran. Materi pendidikan dan bimbingan akan melibatkan guru, psikolog, dan lembaga seperti KPAI agar program berjalan maksimal.
“Pendaftaran mungkin nanti lewat Disdik. Karena ini jalurnya pendidikan dan pembinaan. Materinya harus melibatkan guru, psikolog, dan pihak pendamping lainnya. Untuk tahap awal, diprioritaskan anak-anak tingkat SLTA,” ujar Dedie.
Sementara itu, Komandan Batalyon 315/Garuda, Letkol Inf Bistok Barry Obaja Simarmata, menyatakan kesiapannya dalam hal sarana, prasarana, dan sumber daya pelatih.
Baca Juga : Mahasiswa PMII dan Warga Bogor Gelar Aksi Tuntut Evaluasi DKPP
“Satuan kami sudah beberapa kali melaksanakan pelatihan sejenis. Akomodasi seperti tempat tinggal, tidur, toilet, semuanya siap. Kami juga punya pelatih yang kompeten untuk memberikan bimbingan, pelatihan, dan pengasuhan,” ungkap Letkol Bistok.
Dandim 0606 Kota Bogor, Letkol Inf Dwi Agung Prihanto, menambahkan bahwa pembinaan akan dilakukan di luar jam belajar sekolah, sehingga anak tetap mendapat pendidikan formal dari guru yang berasal dari luar satuan militer.
“Di sini ada dua jenis pembelajaran. Pertama dari guru sesuai tingkat sekolah anak, dan kedua bimbingan serta pengasuhan oleh pelatih dari Batalyon. Pembinaan berlangsung dari pagi hingga malam, dari bangun tidur sampai tidur lagi,” jelasnya.
Wali Kota Dedie juga mengungkapkan, program ini sedang difinalisasi terkait teknis, pembiayaan, dan pelaksanaannya. “Kita lihat prosesnya. Bisa jadi mulai Juni atau Juli, tergantung kesiapan,” katanya.
Jika program ini berhasil dan kuota terpenuhi, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perluasan atau koordinasi dengan lembaga pembinaan di tingkat pusat, seperti Pusdiksi